Dan, Selesai: Lagu Perpisahan dan Awal Baru

Lagu "Dan, Selesai" menjadi penutup yang emosional dari album Kalah Bertaruh, sebuah karya yang menyelami perasaan kehilangan, perpisahan, dan penerimaan

Dan, Selesai: Lagu Perpisahan dan Awal Baru

Lagu "Dan, Selesai" menjadi penutup yang emosional dari album Kalah Bertaruh, sebuah karya yang menyelami perasaan kehilangan, perpisahan, dan penerimaan. Dengan lirik sederhana namun sarat makna, lagu ini membawa pendengarnya dalam perjalanan menuju akhir yang tak terelakkan, diiringi oleh nuansa melankolis yang menggambarkan perpisahan dengan cara yang tenang dan penuh keikhlasan.

Lirik lagu:

Selamat jalan

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Jangan lama-lama

Bukan, bukan ku tak ingat

Semua 'kan kubawa

Berat di pundak

Ini lagu terakhirku

Kutulis baru

Cinta yang lalu bukan kulupa

Tapi ku harus

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Selamat jalan

Ku pergi duluan

Doaku menyerta

Jangan lama-lama

Ini lagu terakhirku

Kutulis baru

Cinta yang lalu bukan kulupa

Tapi ku harus

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Ku pergi duluan

Kau 'kan menyusul, kan?

Percaya padaku

Tuhan pun tertawa

Melihat kita

Yang hanya menerka

Hm-mm, hm-mm

Hm-mm, hm-mm

Di awal lagu, lirik "Selamat jalan, ku pergi duluan" langsung menegaskan tema perpisahan. Frasa ini mengisyaratkan bahwa sang penyanyi telah memutuskan untuk melangkah pergi lebih dulu, meski dengan harapan bahwa orang yang ditinggalkan akan segera menyusul. Ini bukan perpisahan yang penuh dengan kemarahan atau rasa dendam, melainkan perpisahan yang penuh dengan kedewasaan dan pengertian. Ada harapan bahwa perpisahan ini hanya sementara, sebagaimana tercermin dalam pertanyaan retoris, "Kau 'kan menyusul, kan?"

Perasaan nostalgia dan beratnya kenangan tergambar dalam lirik "Semua 'kan kubawa, berat di pundak." Meski ada tekad untuk pergi, cinta dan kenangan masa lalu masih tetap dibawa, menjadi beban yang menempel di hati. Namun, di balik beratnya kenangan itu, penyanyi menyadari bahwa perpisahan ini harus terjadi: "Cinta yang lalu bukan kulupa, tapi ku harus."

Lagu ini juga merupakan bentuk refleksi tentang cinta yang pernah ada dan bagaimana seseorang harus melanjutkan hidup meskipun masih ada rasa di hati. "Ini lagu terakhirku, kutulis baru" menyiratkan bahwa ini adalah akhir dari sebuah bab, dan dengan lagu ini, sang penyanyi menutup cerita lama untuk membuka lembaran baru. Meski demikian, kenangan itu tidak dilupakan, tetapi dijadikan bagian dari perjalanan hidup.

Dalam bait terakhir, terdapat penggambaran tentang ketidakpastian hidup dan perpisahan: "Percaya padaku, Tuhan pun tertawa, melihat kita yang hanya menerka." Kalimat ini menyiratkan bahwa manusia sering kali hanya bisa menebak-nebak jalan hidup mereka, sementara Tuhan yang mengetahui segalanya mungkin melihat kita dengan senyuman karena ketidakpastian yang kita hadapi.

"Dan, Selesai" bukan hanya sebuah lagu perpisahan, melainkan sebuah meditasi tentang cinta, kehidupan, dan penerimaan akan hal-hal yang tak bisa kita kontrol. Lagu ini dengan indah mengemas perasaan-perasaan yang rumit menjadi sesuatu yang tenang dan damai. Sebagai penutup dari album Kalah Bertaruh, lagu ini memberikan kesimpulan yang bijaksana, bahwa meskipun terkadang kita kalah dalam bertaruh dengan cinta dan hidup, kita tetap harus melanjutkan perjalanan dengan hati yang ikhlas dan langkah yang pasti.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow