Dari Layar" Kritik Tajam Terhadap Kehidupan di Era Digital

Laze, seorang rapper berbakat, kembali dengan lagu yang penuh makna dan kritik sosial melalui liriknya yang tajam dalam "Dari Layar"

Dari Layar" Kritik Tajam Terhadap Kehidupan di Era Digital

Laze, seorang rapper berbakat, kembali dengan lagu yang penuh makna dan kritik sosial melalui liriknya yang tajam dalam "Dari Layar." Lagu ini mengangkat tema besar tentang kehidupan di era digital, di mana citra diri yang kita tampilkan di layar sering kali berbeda jauh dari realitas. Dalam "Dari Layar," Laze menggambarkan fenomena pencarian validasi dan pengakuan yang semakin mendominasi kehidupan manusia modern, terutama melalui media sosial.

Kritik Sosial: Kehidupan Palsu di Dunia Maya

Lirik "Dari Layar" menyuarakan kecemasan dan kritik terhadap masyarakat yang terlalu fokus pada citra diri di media sosial. Laze menggambarkan bagaimana orang berlomba-lomba mencari perhatian dan pengakuan dari dunia maya. "Kontes cari perhatian, Kalian takut tak dapat bagian" adalah kalimat pembuka yang langsung menyentil realitas bahwa banyak orang merasa perlu menjadi pusat perhatian dan tampil sempurna, meskipun hanya di layar.

Dia juga menyebut fenomena "pameran terbuka tanpa keji expo," di mana privasi telah hilang dan segala sesuatu, dari aib hingga saldo rekening, dipertontonkan kepada publik. "Aib sampai saldo semua diekspos," mencerminkan betapa banyak orang rela mengorbankan privasi demi pengakuan sementara dari para pengikut mereka di dunia maya.

Ilusi Kesuksesan di Layar

Salah satu tema utama dalam lagu ini adalah penciptaan ilusi kesuksesan dan kebahagiaan yang dipamerkan di media sosial. "Dari layar, aku hidup bahagia; Dari layar, aku jauh lebih kaya" adalah kalimat yang menunjukkan bagaimana media sosial menciptakan gambaran palsu tentang kehidupan yang ideal. Di balik semua itu, banyak yang hidup dengan beban dan kesulitan, tetapi citra yang mereka tampilkan adalah kebalikan dari realitas.

Laze menyebut media sosial sebagai tempat di mana orang menjual mimpi dan janji, sering kali tanpa ada kenyataan di baliknya. "Jual mimpi, jual janji, banyak pembeli yang antri" menggambarkan betapa mudahnya orang tertipu oleh penampilan yang tampak sempurna di layar sentuh, padahal kenyataannya penuh kepalsuan.

Pencarian Validasi dan Rasa Hormat

Melalui liriknya, Laze juga mengkritik bagaimana orang mencari pengakuan dan rasa hormat dari media sosial, bukan dari tindakan nyata. "Ke mana lagi aku cari hati, Ke mana lagi agar dihormati" adalah bentuk kegelisahan yang diungkapkan Laze terhadap kebutuhan akan validasi dari orang asing di internet, sebuah tren yang semakin meresap dalam masyarakat modern. Citra diri yang dipoles di media sosial menjadi patokan kesuksesan, bukan hasil kerja keras yang nyata.

Selain itu, Laze juga menyinggung kecenderungan orang untuk menampilkan kebaikan hanya ketika ada kamera yang menyala. "Kalau mau buat pahala pastikan kamera menyala" adalah sindiran yang menggambarkan perilaku narsistik di media sosial, di mana setiap kebaikan dipamerkan untuk mendapatkan pujian, bukan karena niat tulus.

Kesadaran Akan Realitas

Di akhir lirik, Laze menciptakan momen refleksi melalui pertemuannya dengan seorang penggemar di kehidupan nyata. Penggemar tersebut menyadari bahwa Laze yang sebenarnya sangat berbeda dari citranya di media sosial. "Ia tau lagu aku, dia bilang aku berbeda, Dari apa yang selama ini di sosial media" menunjukkan bahwa apa yang terlihat di layar sering kali hanyalah ilusi yang dibuat-buat. Laze menegaskan bahwa dirinya tetap manusia biasa yang sederhana, jauh dari pesona kehidupan glamor yang mungkin terlihat di media sosial.

Kesimpulan

"Dari Layar" adalah kritik tajam Laze terhadap fenomena kehidupan di era digital yang penuh dengan kepalsuan dan pencarian validasi. Lagu ini mencerminkan bagaimana media sosial telah membentuk budaya yang mendorong orang untuk terus menampilkan versi terbaik dari diri mereka, sering kali dengan mengorbankan kebenaran dan kejujuran. Laze, melalui lirik-liriknya yang lugas dan penuh makna, mengajak pendengar untuk lebih sadar akan realitas dan tidak terjebak dalam dunia ilusi yang diciptakan oleh layar ponsel.

Dengan tema yang relevan dan mengena, "Dari Layar" menunjukkan kepiawaian Laze dalam menyampaikan pesan sosial melalui musik hip-hop, menjadikannya salah satu karya yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga penuh refleksi bagi pendengar di era digital ini.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow