Take a Break: Jeritan Hati Arash Buana untuk Rehat dari Tekanan Hidup
Lagu "Take a Break" dari Arash Buana adalah sebuah karya yang penuh perasaan tentang kelelahan mental dan emosional yang sering dirasakan oleh generasi muda
Lagu "Take a Break" dari Arash Buana adalah sebuah karya yang penuh perasaan tentang kelelahan mental dan emosional yang sering dirasakan oleh generasi muda. Dengan lirik yang mendalam dan melankolis, lagu ini menggambarkan keinginan sederhana untuk mengambil jeda dari segala tekanan hidup yang terasa semakin berat.
Lirik lagu:
If I could just simplify
And have my way to enjoy my life
Wish I could do that
Minor things to major things
To think I've wasted all my dreams
And it's hurting my back
But I don't care if it's supposed to go like this
Turning 19, not as what I thought as I should be
How I really liked to daydream
And figure ways on how to make a scene
How every night
I wish I died
Then start a fight
If I could take a break far away
From everything, yeah, would that be okay?
What can I say?
Every single night, I'm fighting for myself
So why do they keep bothering and make it feel like hell?
What can I say?
But all I ask is just a break
Everyday feels like a war
Wish I could go back to before
I'm sick of myself
'Til now, oh, I still don't know
Which way am I supposed to go?
It's hurting my head
I don't care if it's supposed to go like this
Turning 19, not as what I thought as I should be, yeah
How I really liked to daydream
Figure ways on how to make a scene
How every night
I wish I died
Then start a fight
If I could take a break far away
From everything, yeah, would that be okay?
What can I say?
Every single night, I'm fighting for myself
So why do they keep bothering and make it feel like hell?
What can I say?
But all I ask is just a break
And though, oh, oh (though, oh, oh)
Though, oh, oh, oh, oh, oh, oh, oh, oh
And though, oh, oh
Though, oh, oh, oh
If I could take a break far away
From everything, yeah, would that be okay?
What can I say?
Every single night, I'm fighting for myself
So why do they keep bothering and make it feel like hell?
What can I say?
But all I ask is just a break
Di baris pembuka, Arash langsung mengajak pendengar masuk ke dalam pikirannya dengan kata-kata, "If I could just simplify / And have my way to enjoy my life." Kalimat ini mengisyaratkan keinginan untuk melepaskan diri dari kompleksitas hidup, yang sering kali membuat seseorang merasa terperangkap dalam tuntutan yang sulit dihindari. Keinginan untuk menyederhanakan hidup dan kembali menikmati momen-momen kecil sangat terasa, namun realitas kehidupan yang keras seolah menahan harapan tersebut.
Lagu ini juga menggambarkan perasaan ketidakpuasan diri yang kerap melanda, terutama ketika narator membahas momen usia yang penting: "Turning 19, not as what I thought as I should be." Ada tekanan yang dirasakan ketika hidup tidak berjalan sesuai ekspektasi, terlebih ketika berada di masa transisi dari remaja menuju dewasa. Ekspektasi diri dan sosial, serta perjuangan menemukan arah hidup, menjadi tema utama yang disoroti Arash Buana.
Salah satu lirik yang paling emosional dalam lagu ini adalah pengakuan tentang perasaan putus asa, "How every night / I wish I died." Di sini, Arash tidak ragu untuk mengekspresikan kerentanannya, membawa pendengar ke dalam ruang di mana perasaan tertekan begitu besar hingga muncul keinginan untuk menyerah. Ini merupakan penggambaran yang nyata tentang betapa beratnya beban mental yang dirasakan, terutama ketika seseorang merasa terisolasi dan terjebak dalam lingkaran kecemasan dan kebingungan.
Permohonan sederhana dalam lagu ini, "If I could take a break far away from everything, yeah, would that be okay?", adalah inti dari pesan yang ingin disampaikan Arash. Lagu ini menggambarkan kebutuhan untuk berhenti sejenak dan mengambil jarak dari segala sesuatu yang memberatkan—baik dari ekspektasi diri sendiri, tuntutan orang lain, maupun tekanan kehidupan secara umum. Ia menggambarkan setiap malam sebagai sebuah pertempuran internal, dan pertanyaannya, "Why do they keep bothering and make it feel like hell?", mencerminkan frustrasi terhadap dunia luar yang terus mengganggu ketenangan batinnya.
Melalui "Take a Break," Arash Buana menyuarakan realitas yang sering dialami oleh banyak anak muda: tekanan untuk "menjadi sesuatu" pada usia tertentu, ketidakpastian arah hidup, serta kelelahan emosional yang diakibatkan oleh berbagai ekspektasi. Ini bukan hanya sekadar lagu tentang keinginan untuk berhenti sejenak, tapi juga tentang betapa pentingnya menghargai kesehatan mental dan mengambil waktu untuk merawat diri sendiri.
Secara musikal, "Take a Break" menampilkan aransemen yang sederhana namun efektif dalam mengantarkan pesan emosionalnya. Vokal Arash yang jernih dan penuh perasaan menyampaikan lirik-lirik penuh makna dengan cara yang langsung menyentuh hati pendengar. Kombinasi antara melodi yang lembut dan lirik yang kuat membuat lagu ini terasa intim dan relatable bagi siapa saja yang pernah merasa terbebani oleh tekanan hidup.
Lagu ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa mengambil jeda dari kehidupan yang penuh tuntutan bukanlah sebuah kelemahan, melainkan kebutuhan yang penting agar kita dapat menjaga keseimbangan diri. "Take a Break" adalah sebuah undangan untuk merenungkan, menerima kelemahan kita, dan memberikan diri kita waktu yang diperlukan untuk pulih dari beban mental dan emosional.
What's Your Reaction?