Satu-Satu": Perjuangan dan Keikhlasan dalam Lagu T.RUCIRA

Satu-Satu": Perjuangan dan Keikhlasan dalam Lagu T.RUCIRA

Lirik lagu:

Tangan mengulur menggapai

Jarimu tergenggam andai

Lari aku mengejar kejora

Akal tertutup cita

Tangan mengulur menggapai

Berjinjit impiku sampai

Engkau berumahkan angkasa

Di jeruji gravitasiku ada

Tangan menggapai

Menembus kau tak tercapai

Hati kanan kiri kini bercerai

Tangan menggapai

Tiada hasil ku tuai

Mundur aku satu-satu

Walau hati meragu

Tangan menggapai

Menembus kau tak tercapai

Hati kanan kiri kini bercerai

Tangan menggapai

Tiada hasil ku tuai

Mundur aku satu-satu

Paksa lupa mau tak mau

....

Musisi berbakat T.RUCIRA kembali menghadirkan karya yang penuh makna melalui lagu "Satu-Satu." Dengan lirik yang puitis dan penuh emosi, lagu ini menggambarkan perjuangan mengejar mimpi atau cinta yang tak terjangkau, sekaligus proses menerima kenyataan untuk melangkah mundur dengan ikhlas.

Dirilis sebagai salah satu single yang memperkuat posisi T.RUCIRA di ranah musik indie Indonesia, "Satu-Satu" menawarkan pengalaman mendengarkan yang menyentuh hati dan memikat pikiran.

Makna Mendalam di Balik Lirik "Satu-Satu"

Lirik "Satu-Satu" terasa seperti sebuah puisi, mengisahkan perjalanan seseorang yang terus mencoba menggapai sesuatu yang berada di luar jangkauannya. Berikut beberapa sorotan dari liriknya:

"Tangan mengulur menggapai, jarimu tergenggam andai"

Bagian ini menggambarkan keinginan yang begitu kuat untuk meraih sesuatu yang diimpikan, meski hanya sebatas "andai." Ada rasa optimisme yang bercampur dengan keraguan.

"Engkau berumahkan angkasa, di jeruji gravitasiku ada"

Dengan metafora yang kuat, T.RUCIRA menyampaikan bagaimana impian atau cinta itu terasa begitu jauh, seperti bintang di langit, sementara dirinya tetap terikat oleh realitas.

"Tangan menggapai, menembus kau tak tercapai, hati kanan kiri kini bercerai"

Frasa ini menunjukkan rasa frustasi saat usaha tak membuahkan hasil. Perasaan terbelah antara ingin terus berjuang atau menerima kenyataan menjadi konflik utama yang dirasakan.

"Mundur aku satu-satu, paksa lupa mau tak mau"

Puncak lagu ini membawa pendengar pada kesimpulan: langkah mundur adalah jalan yang harus diambil, meski sulit dan penuh keraguan. Proses "paksa lupa" menjadi simbol dari usaha untuk melupakan sesuatu yang pernah begitu diinginkan.

Melodi yang Menguatkan Nuansa Lirik

"Satu-Satu" diiringi oleh melodi yang lembut namun emosional, dengan dominasi gitar akustik dan harmoni vokal yang menenangkan. Aransemen musiknya menonjolkan kesederhanaan, tetapi justru dalam kesederhanaan inilah emosi liriknya semakin terasa.

Nuansa melodi yang bertahap "mundur" dari intensitas tinggi menuju akhir yang lebih tenang menggambarkan perjalanan emosional dari perjuangan menuju penerimaan. Teknik ini menunjukkan kepiawaian T.RUCIRA dalam menciptakan karya musik yang tidak hanya didengar, tetapi juga dirasakan.

Pesan dari "Satu-Satu"

Lewat lagu ini, T.RUCIRA seakan ingin berbicara kepada pendengarnya bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa kita raih, dan itu tidak apa-apa. Perjuangan yang sia-sia pun memiliki nilai, karena memberikan pelajaran dan membentuk kedewasaan.

Lagu ini mengajak kita untuk berani melepaskan sesuatu yang tidak bisa kita miliki, bahkan ketika hati masih meragu. Dengan langkah mundur yang perlahan, "satu-satu," kita belajar untuk berdamai dengan kenyataan.

Respon Pendengar terhadap Lagu Ini

Sejak dirilis, "Satu-Satu" mendapatkan banyak pujian karena liriknya yang relatable dan emosional. Banyak pendengar yang merasa bahwa lagu ini menyuarakan perasaan mereka—khususnya dalam situasi di mana mereka harus menghadapi kehilangan atau kegagalan.