“Dari Jendela” oleh Laze: Melihat Dunia Lewat Perspektif Berbeda
Laze, seorang rapper dengan gaya yang cerdas dan penuh makna, menghadirkan lagu “Dari Jendela”
Laze, seorang rapper dengan gaya yang cerdas dan penuh makna, menghadirkan lagu “Dari Jendela” yang menceritakan tentang bagaimana dunia dilihat dari berbagai perspektif, baik secara harfiah maupun metaforis. Dalam lagu ini, Laze mengajak pendengar untuk membuka mata dan melihat kenyataan hidup yang sering kali tersembunyi di balik pandangan sempit.
Jendela sebagai Simbol Refleksi
Dalam liriknya, “Jendela di depan mata, perlihatkan pandangan yang berbeda,” Laze menjadikan jendela sebagai simbol utama untuk melihat dunia luar. Jendela yang ia maksud bukan hanya sekadar benda fisik, tetapi juga metafora untuk perspektif hidup—bagaimana kita memandang kehidupan, tantangan, dan keindahan di sekitar kita. Ia menggambarkan berbagai situasi dan pemandangan yang berbeda, dari matahari tenggelam di Seminyak hingga jalanan kota yang dilihat dari dalam mobil.
Laze menyisipkan momen reflektif di tengah-tengah perjalanan hidup sehari-hari. Ia melihat kehidupan urban, pejuang jalanan, anak kecil yang menjual mawar, dan menggambarkannya dengan lirik penuh empati: “Si kecil jual mawar sambil meronta, Kuharap masa depannya cerah kelak, Itu doaku dari jendela.” Ini adalah cara Laze menunjukkan kepeduliannya terhadap realitas sosial di sekitarnya.
Kontras Antara Dunia Maya dan Dunia Nyata
Laze juga mengangkat tema tentang bagaimana jendela teknologi, seperti telepon genggam dan media sosial, memengaruhi cara kita melihat dunia. “Keliling dunia dengan modal kuota, lihat Timur Tengah, lihat Eropa, lihat berita palsu memecah belah, telepon genggam dari jendela,” mencerminkan bagaimana kemajuan teknologi membuka akses informasi dan perspektif yang luas, tetapi juga membawa tantangan seperti informasi palsu dan perpecahan sosial.
Ini merupakan kritik halus terhadap bagaimana orang-orang terkadang lebih fokus pada dunia maya dan media sosial, tanpa benar-benar memahami realita kehidupan yang ada di luar layar mereka. Laze mengingatkan pendengar untuk tidak hanya melihat dunia melalui layar kecil mereka, tetapi juga untuk membuka tirai dan menghadapi dunia yang lebih luas dan nyata: “Buka tirai lihat keluar, dunia tidak sekecil layarmu.”
Kehidupan Sehari-Hari Lewat Jendela
Selain refleksi tentang dunia luar, Laze juga membagikan pengalaman hidup sehari-hari lewat lirik yang sederhana namun kuat. Dari remaja yang bermimpi memiliki jaket baru untuk pesta hari Sabtu, hingga teman yang dijemput dengan mobil mewah, Laze menggambarkan perbedaan kelas sosial yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. “Naik S62 sepulang sekolah, temanku dijemput naik SUV, pikirkan cara kaya sebelum rambut memutih,” adalah salah satu baris yang menunjukkan bagaimana impian, kesenjangan, dan ambisi menjadi bagian dari pandangan kita terhadap dunia.
Selain itu, ia juga menyisipkan humor cerdas dengan referensi terhadap Bill Gates dan Windows, “Bill Gates jadi milyarder karena jual jendela.” Ini merupakan permainan kata yang menarik, yang menambah lapisan humor dalam lirik seriusnya.
Pesan Kritis Laze
Melalui “Dari Jendela,” Laze memberikan pesan penting bahwa dunia yang kita lihat tidak selalu sesuai dengan apa yang kita bayangkan atau harapkan. Ia mengajak pendengar untuk melihat kehidupan dari berbagai sudut pandang dan menghargai perbedaan yang ada. Dalam setiap liriknya, Laze menyisipkan pengingat bahwa hidup tidak sesempit pandangan dari dalam kamar kita atau sekecil layar ponsel yang kita genggam.
Kesimpulan
Lagu “Dari Jendela” adalah ajakan reflektif dari Laze untuk membuka mata dan melihat dunia dengan cara yang berbeda. Melalui permainan kata yang cerdas dan lirik yang penuh makna, Laze mengajak pendengar untuk tidak hanya fokus pada dunia maya, tetapi juga menghadapi realita kehidupan dengan pandangan yang lebih luas. Sebuah karya yang tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga inspirasi dan renungan bagi siapa saja yang mendengarnya.
liriknya :
Jendela di depan mata
Perlihatkan pandangan yang berbeda
Semua yang salah, benar, dan indah
Hanyalah bagian kisahnya
Pakai kacamata hitam menyimak
Matahari tenggelam di Seminyak
Panorama indah, napas kuhela
Jarang lihat ini dari jendela
Nikmati kota lewat kaca Toyota
Si kecil jual mawar sambil meronta
Kuharap masa depannya cerah kelak
Itu doaku dari jendela
Keliling dunia dengan modal kuota
Lihat Timur Tengah, lihat Eropa
Lihat berita palsu memecah belah
Telepon genggam dari jendela
Pejuang urban yang mencari celah
Tak kenal tetangga, tak kenal lelah
Roda dua dan empat saling menyelak
Pemandangan tiap hari dari jendela
Jendela di depan mata
Perlihatkan pandangan yang berbeda
Semua yang salah, benar, dan indah
Hanyalah bagian kisahnya
Bangun tidur di pencakar langit
Di timur Jakarta, matahari terbit
Buka tirai kamar, napas kuhela
Jarang lihat ini dari jendela
Nikmati desa lewat kaca kereta
Penumpang di samping bagi cerita
Tinggalkan keluarga ke kota sebelah
Lambaikan tangan berpisah lewat jendela
Remaja hidup dari uang saku
Ingin jaket baru ada pesta hari sabtu
Lihat etalase harganya tertera
Hanya mampu berkhayal dari jendela
Naik S62 sepulang sekolah
Temanku dijemput naik SUV
Pikirkan cara kaya sebelum rambut memutih
Bill Gates jadi milyarder karena jual jendela
Jendela di depan mata (Di depan mata)
Perlihatkan pandangan yang berbeda (Pandangan kita)
Semua yang salah, benar, dan indah
Hanyalah bagian kisahnya
Buka tirai lihat keluar
Dunia tidak sesempit kamarmu
Buka tirai lihat keluar
Dunia tidak sekecil layarmu
Buka tirai lihat keluar (Keluar)
Dunia tidak sesempit kamarmu
Buka tirai lihat keluar (Keluar)
Dunia tidak sekecil layarmu
(Keluar)
(Keluar)
(Keluar)
(Keluar)
What's Your Reaction?