"Bitterness" – Rasa Pahit dari Sebuah Cinta yang Hilang

Lagu Bitterness karya Nadhif Basalamah adalah ungkapan perasaan mendalam tentang cinta yang berubah menjadi rasa pahit setelah kepergian seseorang yang sangat berarti

"Bitterness" – Rasa Pahit dari Sebuah Cinta yang Hilang

Lagu Bitterness karya Nadhif Basalamah adalah ungkapan perasaan mendalam tentang cinta yang berubah menjadi rasa pahit setelah kepergian seseorang yang sangat berarti. Dalam balutan lirik yang penuh dengan kesedihan, Nadhif menyampaikan bagaimana cinta yang pernah indah kini meninggalkan kekosongan dan kepedihan yang mendalam.

Lirik lagu:

I never thought I'd be without you

You took my happiness away from me

The day I told you hold my hand and don’t let go

Was the day you left me empty and alone

You left me empty and alone

You left me empty and alone

I thank you

For being the sunshine that wakes me up

The one I wake up thinking about

I thank you

For being the sunshine that wakes me up

The one I wake up thinking about

Look at me now happy but alone

All of my time wasted on you

Not a single day of ours were you pretending

You keep telling myself to stay away but you keep carrying me in

So I'd like to say that

I thank you

For being the sunshine that wakes me up

The one I wake up thinking about

I thank you

For being the sunshine that wakes me up

The one I wake up thinking about

Ho ho ho

Dari bait pertama, "I never thought I'd be without you, You took my happiness away from me," Nadhif langsung membawa pendengar ke dalam suasana yang emosional. Lirik ini menggambarkan keterkejutan dan rasa kehilangan yang dialami saat seseorang yang dicintai pergi, merenggut kebahagiaan dan meninggalkan dirinya dalam kesepian. Momen yang diharapkan penuh kehangatan—"The day I told you hold my hand and don’t let go"—malah menjadi awal dari kehampaan dan keterasingan, "You left me empty and alone."

Tema lagu ini berkisar pada perasaan berterima kasih sekaligus kecewa. Dalam lirik, "I thank you for being the sunshine that wakes me up, The one I wake up thinking about," Nadhif secara paradoks menyampaikan rasa syukur karena sosok tersebut pernah menjadi cahaya dalam hidupnya. Namun, meski ia bangun dengan memikirkan orang itu, kesadaran bahwa kebahagiaan tersebut telah hilang membuat rasa pahit semakin mendalam.

Perjalanan emosi dalam lagu ini berlanjut dengan refleksi diri, "Look at me now happy but alone, All of my time wasted on you." Nadhif menggambarkan kebebasan yang datang setelah perpisahan, namun ada kesadaran bahwa waktu yang dihabiskan bersama orang tersebut terasa sia-sia. Meskipun begitu, tidak ada penyesalan bahwa hubungan itu pernah ada, hanya kepahitan atas hasil akhirnya.

Bitterness juga menyentuh tentang kesulitan untuk benar-benar melepaskan. Meski ada usaha untuk menjauh—"You keep telling myself to stay away but you keep carrying me in,"—Nadhif mengakui bahwa kenangan akan hubungan tersebut masih menarik dirinya kembali, menciptakan dilema batin antara ingin melupakan dan terjebak dalam kenangan.

Secara musikal, Bitterness disajikan dengan nuansa melankolis, memperkuat tema rasa sakit dan kehilangan. Nada lembut namun emosional dari lagu ini menggambarkan perasaan ambigu antara terima kasih dan luka hati, membuat pendengar merasa terhubung dengan perjalanan emosional yang dialami oleh Nadhif.

Lagu ini adalah representasi sempurna dari bagaimana cinta dapat bertransformasi menjadi sesuatu yang menyakitkan, namun tetap memberikan pelajaran dan kenangan yang tak terlupakan. Bitterness adalah sebuah refleksi tentang keindahan yang hilang, dan bagaimana seseorang terus berusaha berdamai dengan rasa sakit dari hubungan yang telah berakhir.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow