Why Would I Be: Pergulatan Emosi dan Keraguan dalam Cinta
Teddy Adhitya kembali menghipnotis pendengarnya lewat lagu emosional berjudul "Why Would I Be".
Teddy Adhitya kembali menghipnotis pendengarnya lewat lagu emosional berjudul "Why Would I Be". Lagu ini menyentuh sisi terdalam dari keraguan, rasa kehilangan, dan pergulatan batin seseorang yang terjebak dalam bayang-bayang cinta yang pernah hadir dalam hidupnya.
Lirik lagu:
I think I lost my mind
I think I lost my shit
On the thing that I believe
On the thing that I believe
I believe I let you go
Pretty sure you're no longer inside my veins
Turns out I still can feel the jealousy
When I see you with another man
Why would I be
Strained by the rain
Of those memories of you
Why would I be
Trapped in a place without no name
Hoping that you would tell me
I think I lost my faith
Not because I don't believe in love
But as long as I remember
Love always brought me down (mmm-hmm)
Love always brought me down (mmm)
I'm sink in my own thoughts
Drained in my own world
Still carrying the melodies of you
I can still feel the jealousy
When I hear another name inside your prayer
Why would I be
Strained by the rain of those memories of you
Why would I be
Trapped in a place without no name
Hoping that you would tell me
Why would I be
Trapped in a place without no name
Hoping that you would tell me
.....
Dibuka dengan lirik yang kuat, "I think I lost my mind, I think I lost my shit," Teddy dengan jujur mengungkapkan perasaannya tentang hilangnya kepercayaan diri dan pandangannya tentang cinta. Meskipun ia merasa telah melepaskan orang yang dulu ia cintai, nyatanya rasa cemburu masih menguasainya ketika melihat orang tersebut dengan pasangan lain. Lagu ini menggambarkan bagaimana kenangan cinta masa lalu masih menghantui dan menahan seseorang dari melangkah maju.
Melalui bait "Why would I be, Strained by the rain of those memories of you," Teddy mempertanyakan mengapa dirinya masih terjebak dalam ingatan dan kenangan yang menyakitkan, seolah-olah terperangkap di tempat yang tak bernama dan tanpa arah. Ia juga mengeksplorasi bagaimana cinta, yang seharusnya membawa kebahagiaan, malah seringkali membuatnya jatuh dan kehilangan kepercayaan diri.
Ada kesan bahwa "Why Would I Be" bukan hanya tentang patah hati, tetapi juga tentang perjalanan emosional yang kompleks. Teddy mempertanyakan perannya dalam cinta dan apakah perasaan yang ia miliki masih relevan atau sudah seharusnya dilepaskan. Dengan suara yang lembut namun penuh penekanan, Teddy menyanyikan lirik-lirik yang menunjukkan betapa mendalamnya luka emosional yang ia rasakan.
Melodi yang mendukung suasana kontemplatif ini diiringi dengan alunan musik yang tenang namun tetap memberikan nuansa intens. Teddy Adhitya mengekspresikan perasaan bingung dan rapuh dengan cara yang halus, namun tetap menggetarkan hati para pendengar.
"Why Would I Be" menjadi lagu yang dapat mengena bagi siapa saja yang pernah merasakan pahitnya cinta dan kesulitan dalam melepaskan kenangan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa terkadang, meskipun kita merasa sudah selesai dengan masa lalu, hati kita mungkin masih terjebak dalam perasaan yang belum sepenuhnya teratasi.
What's Your Reaction?