"Tulis/Terapi: Menemukan Penyembuhan Lewat Tulisan"
Lagu "Tulis/Terapi" karya Nadhif Basalamah adalah sebuah refleksi tentang pentingnya mengekspresikan emosi melalui tulisan sebagai cara untuk menemukan solusi dan penyembuhan diri
Pendahuluan
Lagu "Tulis/Terapi" karya Nadhif Basalamah adalah sebuah refleksi tentang pentingnya mengekspresikan emosi melalui tulisan sebagai cara untuk menemukan solusi dan penyembuhan diri. Dalam liriknya, Nadhif menggambarkan proses introspeksi dan terapi emosional yang dilakukan dengan cara menuliskan pengalaman dan perasaan, sebuah metode yang mendalam untuk melepaskan beban batin dan mencapai kedamaian.
Lirik lagu:
semua tercurahkan
ku tuliskan berharap solusi
dari segala masalah, delusi
semua ini soal cara
cara menanggapinya
ini terapi, untuk sendiri
membuka hati
yang selama ini
terus berdalih
ku rasa kini, berbeda
aku menanggapinya
tulis, tuliskan cerita
jangan sampai memendam rasa
tulis, tuliskan ceritamu
hilangkan semua ragu
bertahap bertahan
ku rasakan berharap berhenti
dari runyamnya masalah,
di sini
semua ini soal cara
cara menanggapinya
ini terapi, untuk sendiri
membuka hati
yang slama ini
terus berdalih
ku rasa kini, berbeda
membuka hati
yang slama ini
terus berdalih
ku rasa kini, berbeda
aku menanggapinya
tulis, tuliskan cerita (ooo tuliskan)
jangan sampai memendam rasa (ooo tuliskan)
tulis, tuliskan ceritamu (ooo tuliskan)
hilangkan semua ragu
membuka hati (tulis, tuliskan cerita)
Kurasa kini (jangan sampai memendam rasa)
Kini berbeda (tulis, tuliskan ceritamu)
ceritamu
Tuliskan ceritamu
Tulisan sebagai Terapi
Dari awal lirik, "semua tercurahkan, ku tuliskan berharap solusi," Nadhif menekankan pentingnya menyalurkan perasaan dan pikiran melalui tulisan. Lirik ini mengisyaratkan bahwa ketika seseorang merasa terjebak dalam delusi atau masalah, menuliskan cerita bisa menjadi cara untuk memahami dan menghadapi tantangan hidup. Menulis bukan hanya sekadar aktivitas, melainkan terapi untuk membebaskan diri dari kebingungan mental.
Lagu ini juga menyiratkan bahwa dengan menuliskan cerita dan perasaan, seseorang dapat melepaskan emosi yang terpendam, sebagaimana diungkapkan dalam baris "tulis, tuliskan cerita, jangan sampai memendam rasa." Menulis adalah upaya untuk tidak membiarkan emosi negatif menguasai diri, melainkan memberi ruang untuk refleksi dan penyembuhan.
Perubahan Perspektif
Lagu ini juga mengeksplorasi perubahan yang terjadi setelah menjalani terapi melalui tulisan. "Ku rasa kini, berbeda, aku menanggapinya," adalah pengakuan bahwa setelah membuka hati dan jujur pada diri sendiri, ada perbedaan dalam cara seseorang menghadapi masalah. Proses menulis ini membuka hati yang sebelumnya terus "berdalih" dan menghindari kenyataan, dan sekarang mengizinkan individu untuk melihat masalah dengan sudut pandang baru.
Pentingnya Mengekspresikan Diri
Salah satu pesan utama dari lagu ini adalah pentingnya untuk tidak menahan perasaan, seperti diungkapkan dalam lirik "jangan sampai memendam rasa." Menyimpan perasaan negatif tanpa menyalurkannya bisa menyebabkan ketegangan emosional yang lebih besar. Nadhif mengajak pendengar untuk aktif mengekspresikan diri melalui medium apa pun, terutama melalui tulisan, sebagai cara untuk menemukan kejelasan dan ketenangan.
Kesimpulan
"Tulis/Terapi" adalah sebuah pengingat bahwa menuliskan cerita dan perasaan kita bisa menjadi langkah pertama menuju penyembuhan. Melalui lirik yang sederhana namun mendalam, Nadhif Basalamah menunjukkan bahwa tulisan bukan hanya medium komunikasi, tetapi juga alat terapi yang membantu kita menghadapi masalah dan membebaskan diri dari beban emosi. Lagu ini mengajarkan bahwa dengan membuka hati dan jujur pada diri sendiri, kita bisa menemukan cara baru untuk mengatasi kesulitan hidup.
What's Your Reaction?