Makna Filosofis dalam Lagu 'Sementara' Karya Laze: Kritik Terhadap Kehidupan Modern"
Lagu "Sementara" dari Laze menyuguhkan lirik yang penuh dengan perenungan dan kritik terhadap dinamika kehidupan modern
Lagu "Sementara" dari Laze menyuguhkan lirik yang penuh dengan perenungan dan kritik terhadap dinamika kehidupan modern. Liriknya menyoroti betapa singkatnya momen-momen dalam hidup, baik yang menyenangkan maupun yang penuh tantangan. Laze mengajak pendengarnya untuk menyadari bahwa segala hal di dunia ini bersifat sementara.
Lirik lagu:
Hingar hingar bingar sampai pukul tiga
Hingga hingga hingga kita pun bertingkah
Sikap sikap sikap semua jaga sikap
Singkat singkat singkat hidup ini singkat
Untuk lagak bodoh untuk jadi ceroboh
Untuk jadi bulu karena tak ada bobot
Untuk jadi kaku untuk jadi robot
Antri bahagia, serobot serobot serobot
Hingga hingga hingga harta tak terhingga
Singgah singgah singgah hidup hanya singgah
Mata mata mata Tuhan kita makhluk
Mata mata Najwa koruptor pun takluk
Mata mata uang semua orang kejar
Kerja kerja kerja, belajar belajar belajar
Raja raja raja beli isi dunia
Cita cita cita kita pun tak punya
Sedih sementara kau senang
Panik sementara kau tenang
Lebih sementara kau kurang
Kalah sementara kau menang
Sementara
Ini semua sementara
Sementara
Ini semua sementara
Sementara
Ini semua sementara
Sementara
Ini semua sementara
Bila bila bila kita sampai atas
Nilai nilai nilai dari kerja keras
Mobil mobil mewah brankas uang kertas
Hilang hilang hilang bila bank diretas
Kita semua kikir, bagai habis potong kuku
Kurang berpikir, boleh buka buku
Berita diplintir, seperti peras baju
Lalu tersingkir sapu sapu sapu
Teman baru datang, teman lama pergi
Katanya yang abadi, hanya energi
Bila ia menghilang saat kau merugi
Mungkin kasih sayang hanya strategi
Sia sia sia hidup sia sia
Bila lihat blakang terus bagai Sia
Korek korek korek buka luka lama
Korek korek korek kini api nyala
Pun cepat padam mengalah tenggelam
Perlu TED talk sebulan sekali agar tenang
Mata mata yang letih menguntit angka
Perlu jumlah tinggi untuk merasa menang
Pun cepat padam mengalah tenggelam
Perlu hancur di klab malam untuk merasa senang
Mata mata yang letih menguntit siapa?
Bila jumlah kurang tinggi merasa hilang
Sedih sementara kau senang
Panik sementara kau tenang
Lebih sementara kau kurang
Kalah sementara kau menang
Sementara
Ini semua sementara
Sementara
Ini semua sementara
Sementara
Ini semua sementara
Sementara
Ini semua sementara
...
Dari awal lagu, Laze menciptakan suasana yang penuh dengan hingar bingar kehidupan malam, yang ia gambarkan dengan lirik:
"Hingar hingar bingar sampai pukul tiga
Hingga hingga hingga kita pun bertingkah"
Melalui lirik ini, Laze menyindir gaya hidup hedonistik yang seringkali terjebak dalam kesenangan sesaat dan berakhir dengan kebosanan atau kehampaan. Ia melanjutkan dengan:
"Singkat singkat singkat hidup ini singkat
Untuk lagak bodoh untuk jadi ceroboh"
Laze menekankan betapa singkatnya waktu yang kita miliki dan bagaimana orang sering menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang kurang berarti. Sikap ceroboh, lagak, dan ketidakpedulian menjadi ciri khas dari perilaku yang ia kritik.
Lirik berikutnya:
"Antri bahagia, serobot serobot serobot
Hingga hingga hingga harta tak terhingga
Singgah singgah singgah hidup hanya singgah"
Menggambarkan fenomena manusia yang selalu mengantri untuk mencari kebahagiaan, sering kali dengan cara yang tidak etis atau terburu-buru. Laze menunjukkan betapa manusia terus mengejar materi, tanpa menyadari bahwa hidup itu sendiri hanyalah tempat persinggahan yang sementara.
Kritik tajam terhadap aspek materialisme dan ambisi manusia juga tercermin dalam lirik seperti:
"Mata mata mata Tuhan kita makhluk
Mata mata Najwa koruptor pun takluk
Mata mata uang semua orang kejar
Kerja kerja kerja, belajar belajar belajar"
Di sini, Laze mengangkat masalah korupsi, obsesi terhadap uang, dan bagaimana pekerjaan serta pendidikan seringkali diarahkan semata-mata untuk mengejar materi. Ia juga menyentuh tentang pengawasan sosial, baik oleh Tuhan maupun media seperti Najwa Shihab yang menguak koruptor, menggambarkan ketidakseimbangan antara moralitas dan ambisi duniawi.
Refrain lagu ini menjadi pengingat bahwa semua perasaan, situasi, dan status sosial yang kita hadapi adalah sementara:
"Sedih sementara kau senang
Panik sementara kau tenang
Lebih sementara kau kurang
Kalah sementara kau menang
Sementara
Ini semua sementara"
Pengulangan frasa "sementara" memperkuat pesan utama Laze, bahwa hidup ini penuh dengan fase-fase yang berlalu, baik itu kemenangan, kekalahan, kebahagiaan, atau kesedihan. Segala sesuatu bersifat sementara, dan manusia sering lupa akan kenyataan ini.
Melalui lirik berikutnya, Laze menyampaikan bahwa pencapaian materi pun tidak abadi:
"Bila bila bila kita sampai atas
Nilai nilai nilai dari kerja keras
Mobil mobil mewah brankas uang kertas
Hilang hilang hilang bila bank diretas"
Ia menyoroti betapa rapuhnya status dan kekayaan. Semua yang diperoleh dengan kerja keras dapat hilang dalam sekejap, misalnya melalui peretasan atau krisis ekonomi. Ini mengajarkan bahwa kelekatan pada materi hanya membawa kepuasan sementara.
Lagu ini ditutup dengan refleksi mendalam tentang hubungan antar manusia:
"Teman baru datang, teman lama pergi
Katanya yang abadi, hanya energi
Bila ia menghilang saat kau merugi
Mungkin kasih sayang hanya strategi"
Laze menunjukkan bahwa bahkan hubungan sosial bisa bersifat sementara dan kadang-kadang dibangun di atas kepentingan pribadi.
Secara keseluruhan, "Sementara" adalah sebuah kritik tajam terhadap dunia modern yang penuh dengan ambisi, pengejaran materi, dan perasaan hampa. Laze berhasil memadukan lirik-lirik yang dalam dengan alunan musik yang penuh emosi, membuat lagu ini menjadi refleksi terhadap bagaimana kita menjalani kehidupan. Pesan moralnya jelas: semuanya bersifat sementara, dan penting untuk menyadari bahwa kebahagiaan sejati mungkin tidak ditemukan dalam hal-hal yang fana.
What's Your Reaction?