Kanyaah" oleh Nadin Amizah: Mengungkap Rindu dan Kasih Sayang Melalui Metafora yang Menyentuh

Nadin Amizah, penyanyi dan penulis lagu yang dikenal dengan kemampuan liriknya yang mendalam, kembali menyuguhkan sebuah karya yang penuh makna melalui lagu terbarunya, "Kanyaah."

Kanyaah" oleh Nadin Amizah: Mengungkap Rindu dan Kasih Sayang Melalui Metafora yang Menyentuh

Nadin Amizah, penyanyi dan penulis lagu yang dikenal dengan kemampuan liriknya yang mendalam, kembali menyuguhkan sebuah karya yang penuh makna melalui lagu terbarunya, "Kanyaah." Dalam lagu ini, Nadin mengekspresikan perasaan cinta dan kerinduan dengan menggunakan metafora yang indah dan menyentuh, khususnya dalam menggambarkan kasih sayangnya terhadap ibunya.

Lirik lagu

Bunga merah menjemput yang lelah

Dibuainya basah

Bunga merah menjemput yang lelah

Dibuainya basah

Seperti lembut yang mengizinkanku

Lebih kuat dan tak lemah

Seperti lembut yang memperbolehkanku

Lebih lemah dan tak gagah

Bunga merah memanggil yang lelah

Dibuatnya rekah

Bunga merah memanggil yang lelah

Dibuatnya rekah

Seperti peluk yang mengizinkanku

Lebih luas dan tak gundah

Seperti peluk yang memperbolehkanku

Lebih gundah dan tak luas

Luas

Seperti doa yang menjagaku

Dari rusak dan tak cukup

Seperti doa yang menjagaku

Dari rusak dan tak cukup

Seperti doa yang menjagaku

Dari rusak dan tak cukup

Seperti doa yang menjagaku

Dari rusak dan tak cukup

Metafora Bunga Merah dan Kasih Sayang Ibu

Lagu "Kanyaah" dimulai dengan lirik yang penuh emosi: "Bunga merah menjemput yang lelah / Dibuainya basah." Nadin menggunakan metafora bunga merah untuk melambangkan sosok ibunya, yang dengan lembut menyambut dan merawatnya setelah lelah menghadapi kehidupan. Bunga merah di sini bukan hanya simbol keindahan, tetapi juga melambangkan kehangatan dan kasih sayang ibu yang selalu siap untuk memeluk dan menenangkan.

Kekuatan dan Kelemahan dalam Kasih Sayang

Lirik selanjutnya, "Seperti lembut yang mengizinkanku / Lebih kuat dan tak lemah / Seperti lembut yang memperbolehkanku / Lebih lemah dan tak gagah," menggambarkan betapa kasih sayang ibu dapat memberikan kekuatan sekaligus keleluasaan untuk menunjukkan kelemahan. Nadin mencerminkan dualitas cinta ibu yang memberi dukungan dan kekuatan saat dibutuhkan, namun juga memungkinkan untuk menunjukkan sisi rentan dan lemah tanpa merasa dihakimi.

Pelukan Ibu sebagai Simbol Ketenangan

Lirik "Bunga merah memanggil yang lelah / Dibuatnya rekah / Seperti peluk yang mengizinkanku / Lebih luas dan tak gundah" melanjutkan tema kasih sayang ibu dengan metafora pelukan. Pelukan ibu di sini diibaratkan sebagai sesuatu yang dapat membuat hati menjadi lebih luas dan tenang, memberikan ruang bagi perasaan dan emosi untuk berkembang tanpa merasa terbebani.

Doa dan Perlindungan

Lagu ini juga menggambarkan doa dan perlindungan ibu dalam lirik "Seperti doa yang menjagaku / Dari rusak dan tak cukup." Nadin mengekspresikan bagaimana doa ibu berfungsi sebagai perlindungan, menjaga dari berbagai kesulitan dan kekurangan. Ini menunjukkan betapa mendalamnya kasih sayang ibu, yang selalu berusaha melindungi dan memastikan anak-anaknya merasa cukup dan aman.

Kesimpulan

"Kanyaah" oleh Nadin Amizah adalah sebuah karya yang menyentuh hati, menampilkan keindahan dan kedalaman kasih sayang seorang ibu melalui metafora yang elegan. Dengan menggunakan gambaran bunga merah dan pelukan lembut, Nadin berhasil mengungkapkan betapa besar pengaruh dan kekuatan cinta ibu dalam kehidupan kita. Lagu ini tidak hanya merayakan hubungan ibu dan anak, tetapi juga mengajak pendengarnya untuk menghargai dan memahami betapa pentingnya kasih sayang dan perlindungan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui lirik yang penuh makna dan melodi yang menyentuh, "Kanyaah" menjadi penghormatan yang indah untuk ibu, serta refleksi mendalam tentang cinta dan pengorbanan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow